Pengertian Sikap Sosial
- Ajaran Islam atau lebih khusus syari’at Islam mempunyai titik
singgung yang sangat kompleks dengan masalah-masalah sosial. Karena
syari’at Islam itu sendiri justru mengatur hubungan antara manusia
(individual maupun kelompok) dengan Allah SWT, antara sesama manusia dan
antara manusia dengan alam. (Hasan Langgulung, Azas-Azas Pendidikan Islam, Jakarta: Pustaka Al-Husna, 1988, hlm. 62.)
Pengertian Sikap Sosial Definisi Menurut Para Ahli
Hubungan pertama terumuskan dalam bentuk ibadah (baik individual maupun sosial). Interaksi kedua terumuskan dalam bentuk mu’amalah dan mu’asyarah. (Azyumardi Azra, Essei-essei Intelektual Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, hlm. 6.)
Prinsip mu’amalah dalam Islam tidak menitikberatkan pada penguasaan
mutlak bagi kelompok saja, tetapi Ia juga tidak menitikberatkan
penguasaan bagi individu secara mutlak yang cenderung pada sikap
monopoli tanpa memiliki konsen (kepedulian) terhadap yang lain,
sebagaimana dalam kapitalisme (al-ra’sumaliah al-mutlaqah).
Akan tetapi Islam menghargai hak penguasaan individual yang diimbangi dengan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing dan tanggung jawab kelompok. Pembuktian prinsip ini bisa dilihat pada pelbagai hal, antara lain berlakunya hukum waris, zakat, kebutuhan pokok sehari-hari dan lain-lain.
Sedangkan prinsip mu’asyarah dalam Islam dapat dilihat dalam berbagai dimensi kepentingan dan struktur sosial. Dalam kepentingan kemaslahatan umum, kaum muslimin dituntut oleh ajaran Islam sendiri agar bekerja sama dengan penuh dengan pihak-pihak di luar Islam. (KH. Ahmad Siddiq, Khitthah Nadliyah, Bangil: Persatuan, 1980, hlm. 48.)
Akan tetapi Islam menghargai hak penguasaan individual yang diimbangi dengan kewajiban dan tanggung jawab masing-masing dan tanggung jawab kelompok. Pembuktian prinsip ini bisa dilihat pada pelbagai hal, antara lain berlakunya hukum waris, zakat, kebutuhan pokok sehari-hari dan lain-lain.
Sedangkan prinsip mu’asyarah dalam Islam dapat dilihat dalam berbagai dimensi kepentingan dan struktur sosial. Dalam kepentingan kemaslahatan umum, kaum muslimin dituntut oleh ajaran Islam sendiri agar bekerja sama dengan penuh dengan pihak-pihak di luar Islam. (KH. Ahmad Siddiq, Khitthah Nadliyah, Bangil: Persatuan, 1980, hlm. 48.)
Sedangkan antara kaum muslimin sendiri, Islam telah mengatur hubungan
interaksinya dalam kerangka ukhuwah Islamiyah bagi segala bentuk sikap
dan perilaku pergaulan sehari-hari.( KH. Ahmad Siddiq, Khitthah Nadliyah, Bangil: Persatuan, 1980, hlm. 49)
Dari sisi struktur sosial yang menyangkut stratifikasi sosial bisa dilihat, bagaimana ajaran Islam mengatur interaksinya, misalnya hubungan lingkar balik. Pendek kata, dalam Islam terdapat aturan terinci mengenai mu’asyarah antara berbagai kelompok sosial dengan berbagai status masing-masing.
Dari sisi struktur sosial yang menyangkut stratifikasi sosial bisa dilihat, bagaimana ajaran Islam mengatur interaksinya, misalnya hubungan lingkar balik. Pendek kata, dalam Islam terdapat aturan terinci mengenai mu’asyarah antara berbagai kelompok sosial dengan berbagai status masing-masing.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar